Hizbut Tahrir (HT) adalah organisasi politik Islam transnasional yang didirikan pada tahun 1953 oleh Taqiuddin al-Nabhani di Yerusalem. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mendirikan khilafah Islam global yang menyatukan seluruh umat Islam di bawah satu kepemimpinan politik dan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh.
*Ideologi dan Tujuan:*
Hizbut Tahrir memiliki ideologi yang kuat dalam menegakkan khilafah Islam dan menerapkan syariat Islam dalam segala aspek kehidupan. Mereka percaya bahwa khilafah adalah sistem pemerintahan yang ideal bagi umat Islam dan bahwa syariat Islam harus diterapkan secara menyeluruh dalam masyarakat.
*Metode Dakwah:*
Hizbut Tahrir menggunakan metode dakwah yang unik, yaitu dengan mengedepankan pendekatan intelektual dan politik. Mereka melakukan kajian dan diskusi tentang isu-isu politik dan sosial, serta mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin politik untuk mempromosikan ide-ide mereka.
*Aktivitas:*
Hizbut Tahrir aktif dalam melakukan dakwah dan mengkampanyekan ide-ide mereka melalui berbagai cara, seperti:
- Mengadakan pertemuan dan diskusi dengan masyarakat
- Mengeluarkan pernyataan pers dan siaran pers
- Menggunakan media sosial untuk mempromosikan ide-ide mereka
- Mengadakan kajian dan seminar tentang isu-isu politik dan sosial
*Kontroversi:*
Hizbut Tahrir telah menjadi subjek kontroversi di beberapa negara karena ideologi dan metode dakwah mereka yang dianggap radikal dan ekstrem. Beberapa negara telah melarang organisasi ini karena khawatir bahwa mereka akan mempromosikan kekerasan dan intoleransi.
*Pandangan terhadap Hizbut Tahrir:*
Pandangan terhadap Hizbut Tahrir sangat bervariasi tergantung pada perspektif dan konteks. Beberapa orang melihat mereka sebagai organisasi yang berjuang untuk menegakkan keadilan dan kesetaraan berdasarkan syariat Islam, sementara yang lain melihat mereka sebagai organisasi yang radikal dan ekstrem.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hizbut Tahrir telah menjadi lebih terbuka dan berusaha untuk meningkatkan citra mereka dengan menekankan pentingnya dialog dan kerja sama dengan masyarakat sipil dan pemerintah. Namun, kontroversi seputar organisasi ini masih terus berlanjut.
